Tulang Bawang Barat, 20/08/2025 — Indonesia memiliki potensi Corporate Social Responsibility (CSR) yang fantastis, diperkirakan mencapai Rp80 triliun per tahun. Namun, potensi raksasa ini akan sia-sia jika tidak diarahkan untuk mengentaskan kemiskinan dan memberdayakan masyarakat.

Dalam BAZNAS Development Forum yang digelar di Gedung BAZNAS Institute, Jakarta, Selasa (19/8/2025), Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, H. Rizaludin Kurniawan, menegaskan bahwa BAZNAS bukan sekadar penerima bantuan, tetapi mitra strategis perusahaan yang mampu memberi perubahan nyata.

“Kami bukan meminta-minta, tapi menawarkan kemitraan strategis. CSR, zakat, infak, atau sedekah yang disalurkan melalui BAZNAS akan membantu perusahaan mencapai target sosialnya, sekaligus memberikan dampak langsung bagi mustahik,” tegas Rizaludin.

BAZNAS dipercaya perusahaan karena reputasi, jaringan luas, dan transparansi pengelolaan. Bahkan, program kemitraan bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, lengkap dengan branding seperti logo Taat Zakat untuk meningkatkan citra positif produk.

Deputi I Bidang Pengumpulan, H. M. Arifin Purwakananta, menegaskan CSR harus dipandang sebagai infak atau sedekah perusahaan.

“Kami tidak hanya menyalurkan dana, tapi juga mengelola program yang profesional, berkelanjutan, dan berdampak luas. Inilah keunggulan bermitra dengan BAZNAS,” ujarnya.

BAZNAS juga mengusung paradigma GRID (Green, Resilient, Inclusive, Durable) yang memastikan setiap program memberi manfaat sosial, menjaga lingkungan, dan mendukung SDGs.

Seruan untuk Perusahaan dan Masyarakat Tubaba

Potensi besar ini tak boleh dibiarkan menguap. BAZNAS Tulang Bawang Barat mengajak semua perusahaan, pelaku usaha, dan warga untuk menyalurkan CSR, zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS agar manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat Tubaba yang membutuhkan.

CSR dan ZIS Anda bukan sekadar laporan di atas kertas — bersama BAZNAS, ini adalah alat untuk mengubah nasib rakyat Tubaba